Kamis, 19 Januari 2012

Kejutan Menjelang Imlek ...

Bagi yang merayakannya, Imlek terkadang menjadi saat2 yang spesial.  Walau kami bukan keturunan Cina dan bukan yang merayakan Imlek, ternyata kami pun mengalami saat2 spesial dan penuh kejutan.

Sekitar seminggu yang lalu, kami dikejutkan dengan matinya sejumlah ikan beunteur di kolam uji coba.  Bahkan sampai tadi pagi, kami masih menjumpai satu ekor lagi yang mati (kemungkinan) terkena serangan jamur atau bakteri.  Jika dihitung2 genap sudah 6 ekor ikan beunteur berukuran sedang mati dari kolam uji coba ini.  Sedih dan kaget ... tentu saja kami alami.  Beruntung kami masih tetap bersemangat untuk meneruskan upaya pembiakan ikan beunteur ini.

Tadi pagi, seperti biasa kami melakukan kegiatan rutin memberi makan ikan2 beunteur kami.  Sesekali kami juga memperhatikan kesehatan ikan2 kami, baik yang di kolam maupun di akuarium.  Filter air pun kami bersihkan.  Kebetulan di samping kolam kami ada sebuah ember plastik bekas (warna merah) yang terisi air hujan yang dipenuhi oleh jentik2 nyamuk.  Terkadang air yang tergenang di ember yg sudah rusak tersebut kami pakai juga untuk mencuci tangan setelah berburu cacing, bahkan mencuci kain lap.

Entah kenapa, mata saya tiba2 melihat ada sesuatu yg bergerak mendatar, tidak seperti gerakan jentik2 nyamuk yg cenderung naik-turun sembari bergoyang menggeliat.  Air di ember itu telah begitu kotor dan dilapisi semacam minyak di permukaannya.  Agak sulit bagi saya untuk kemudian mencoba memperhatikan apa yang bergerak tadi.  Setelah beberapa detik mengamati air kotor tersebut, ternyata saya dikejutkan dengan penampakan mahluk yg bergerak tersebut.  Mahluk2 kecil itu ternyata adalah anak2 ikan yang baru menetas.  Keraguan mulai menghinggapi kepala saya, jangan2 ini anak ikan beunteur, atau anak ikan paray, atau anak ikan cecereh alias bungkreung alias guppy sawah.  Namun begitu berusaha mengamatinya lebih jauh ternyata ciri2nya jelas mirip dengan anak ikan beunteur.  Gila juga nih .. soalnya airnya kotor banget.  Selain itu saya merasa tak pernah melihat ada ikan beunteur dewasa yg pernah dimasukkan ke dalam ember jelek ini.

Tapi iya betul koq ... ini adalah anakan (juvenile) ikan beunteur.  Kami lalu memindahkan ikan2 kecil yang semuanya berjumlah 10 ekor ini ke dalam akuarium.  Jelas sekali terlihat cirinya ... ini adalah anak beunteur.  Titik2 pada tubuhnya jelas terlihat.  Ini kejutan luar biasa bagi kami!!

Setelah kami merapikan tempat khusus bagi bayi2 beunteur tsb, kami mulai menerka2 apa penyebab adanya ikan2 itu.  Ahhh .... kami baru ingat, ketika kami memisahkan bayi2 beunteur dari kolam di akhir bulan lalu, kami sempat memindahkan juga beberapa koloni rerumputan dari pojok kolam dimana kami menemukan bayi2 itu.  Rumput2an itu lalu kami masukkan ke dalam ember merah jelek dan rusak di samping kolam.  Mungkin saat itu sudah ada beberapa butir telur siap menetas yang menempel pada akar dan pelepah koloni rumput itu.  Mungkin telur2 tsb lalu jatuh ke dasar ember dan mungkin kini telur2 itu menetas menjadi bayi2 beunteur.  ..... hmmm bisa jadi sih ...

Begitulah ... mungkin juga kejutan ini jadi semacam hadiah Imlek bagi kami, setelah sebelumnya dirundung kesedihan karena kematian beunteur2 dewasa dari kolam.  Maklum sebentar lagi kan Imlek akan dirayakan ... hehehe.

SELAMAT MERAYAKAN IMLEK YAA ... BUAT YANG MERAYAKANNYA!!!


Jangan salah terka, foto di atas bukanlah foto telur2 ikan beunteur kami.  Foto itu hanya sebagai hiasan posting blog ini saja, yang diunduh dari gambar aslinya di sini.

3 komentar:

  1. wah nambah lagi donk anak-anaknya...43 ya jadinya. selamat-selamat!!!

    BalasHapus
  2. maunya sih jumlahnya segitu Oom ... tapi sayangnya yg 33 ternyata waktu dipindahin cuman ketemu 30 ekor. Jadi total semua anaknya cuman 40 ekor ...

    BalasHapus
  3. berarti kelangsungan hidup (SR) larva'y dengan media akuarium di KALAM sebesar 93%. kalau jumlah anakan lebih banyak dengan nilai SR sebesar itu bagus om. mortalitas cuma 7%. hebat yang ngerawat'y berarti.

    yang belum tahu tinggal pertumbuhan panjang dan berat larva. untuk menduga berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga ukuran komersial. terus perlakuan yang diperlukan supaya benih bisa tumbuh cepat mencapai ukuran komersial. dari pakan, dari lingkungan atau apa?? ini yang menarik untuk dilakukan riset lanjutan ke depan nanti

    BalasHapus