Masih sangat kecil dan nyaris tembus pandang. Jumlahnya lebih dari satu. Akhirnya dengan sigap kami pun bersegera memindahkannya dari kolam. Satu-persatu kami ambil burayak tersebut, sembari dihitung ... hasilnya tak banyak. Kami hanya memperoleh 6 ekor saja. Yaahh ... cukup lah, mungkin besok2 kami menemukan yang lainnya. Maklum hari semakin gelap, mata kami pun sudah "siwer" spt kena rabun ayam. Masa sih masih harus memaksa diri mencari anakan beunteur yg baru saja menetas ini.

Maka operasi penyelamatan pun dilakukan segera. Sang Eceng Gondok kecil dimana kami menemukan telur yg terselip pun dievakuasi ke dalam akuarium. Sementara di akuarium sebelahnya dijadikan tempat evakuasi burayak yang 6 ekor.
Rasanya seperti mimpi saja. Tanpa dinyana beunteur2 kami telah banyak memberikan kejutan luar biasa. Alhamdulillaaah ....
jadi penasaran, anak siapakah gerangan???...perlu dievaluasi tingkat kematangan gonad setiap indukan yang ada di kolam. terus harus juga ada pemisahan tempat, mana induk yang matang dan mana yang tidak, sehingga bisa kita coba pasangkan nantinya. jangan sampai mijah tak terkendali terus di kolam sehingga jumlah optimum anakannya tidak diketahui?
BalasHapusbetul Oom ... tapi masalahnya sampai sekarang kita belum bisa bedakan mana yg sudah matang gonad dan mana yg belum ... hiks
BalasHapusOya, sekalian informasi nih buat para pembaca. Itu telur2 yg berwarna kuning dan lebih besar ukurannya ternyata (baru ketahuan hari ini) bukan telur ikan, tapi telur sejenis siput kecil. Jadi kemungkinan yg berukuran lebih kecil itu baru telur beunteur. Mudah2an bener kali ini ... hehehe