Dalam catatan kami, sudah ada 5 ekor ikan yang mati di kolam. Semuanya adalah ikan2 yang berukuran kecil, namun bukan bayi2 beunteur kami. Jika menilik dari warna dan ukurannya yg sama (panjang total sekitar 5 cm), maka mereka adalah ikan2 yang kami peroleh dari sumbangan seorang teman di Cimanggu (Bogor). Teman2 kami itu seminggu yang lalu menyumbangkan 11 ekor ikan dengan ukuran yang seragam. Menurut kabar, mereka diperoleh dari kolam, jadi bukan habitat alaminya.
- Ada semacam lendir (bening seperti sagu atau jelly) di beberapa bagian tubuhnya.
- Ada luka berwarna kemerahan (seperti iritasi kulit) di bagian kepala (atas), bagian belakang sisik insang, serta bagian pangkal ekor.
- Berbau amis namun lebih ke arah busuk.
- Bagian sirip punggung dan sirip ekor rontok.
Saking khawatirnya kami, maka sejak tadi pagi kami pun segera memasukkan daun2 ketapang kering ke dalam kolam. Semoga saja upaya ini berhasil, sehingga tidak menjadi wabah di kolam uji-coba kami. Soalnya kami juag melihat ciri2 sakit yang sama pada beberapa ikan Beunteur yang seukuran dan berasal dari kolam Cimanggu.
Di bawah ini adalah foto ikan dengan ciri hampir sama, namun belum mati:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar